20 Apr 2009

Kebersamaan dan kebahagiaan dalam keluarga

Dalam sebuah keluarga mungkin tidak akan lengkap tanpa kehadiran seorang anak, dimana anak adalah sebuah wujud kebahagiaan sebuah keluarga, meskipun beberapa diantaranya tidak sesuai dengan apa yang diimpikan dalam menjalani bahtera rumah tangga yang banyak dirasakan oleh beberapa pasangan suami istri dan tidak terkecuali dari kalangan selebritis ataupun pejabat.

Aktifitas para orang tua dan anak tentunya menjadi kendala akan kurangnya kebersamaan didalam keluarga, memang tidak kita pungkiri bahwa tuntutan kebutuhan ekonomi keluarga yang menyebakan hal tersebut bisa terjadi, dan bukan berarti hal tersebut akan membatasi waktu kebersamaan bersama keluarga tercinta anda. Beberapa orang tua mungkin akan sedikit menyepelekan hal ini, yang mungkin akan mampu berdampak besar pada perkembangan dan pertumbuhan anak dengan memberikan perhatian dan kasih sayang, apakah anda pernah melupakan hal tersebut?

Beberapa penelitian psikolog anak memaparkan bahwa “Memberikan kebahagaian pada anak bukan hanya dengan memenuhi segala kebutuhan dan keinginan anak, namun peranan perhatian dan kasih sayang juga akan sangat berperan penting dalam mendidik anak, yang tanpa anda sadari dengan kedua hal tersebut akan menumbuhkan kebersamaan dan kebahagiaan dalam rumah tangga”. Anak memang sebuah sosok yang polos dimana mampu merasakan setiap perlakuan dan keadaan di sekitarnya, sehingga tidak sedikit diantaranya akan mempengaruhi tingkah laku anak tersebut.

Dalam mewujudkan perhatian dan kasih sayang mungkin bukanlah suatu hal yang sulit bagi anda, dimana beberapa diantarnya bisa anda lakukan dengan melakukan liburan bersama keluarga, membimbing anak dalam belajar ataupun menyaksikan tayangan televisi ataupun lain sebagainya yang menciptakan kebersamaan tersebut timbul. Lakukan perubahan dalam kebersamaan di keluarga anda.

6 komentar:

  1. satu lagi artikel persiapan jadi ortu :-D

    BalasHapus
  2. setuju ama bro yudi buat nanti persiapan jadi orang tua...kali ini masih di posisi anak :)

    BalasHapus
  3. Sayangnya, sering kebutuhan materi tidak terpenuhi sehingga kebutuhan non materi terabaikan. Padahal "boleh" sebaliknya kalau dalam keterbatasan....

    BalasHapus
  4. anak saya sudah dua;
    jadi jelas, mana bagian saya dan mana bagian isteri; dari sini kebersamaan bisa dibangun berdasarkan kesadaran yang sebenarnya

    BalasHapus
  5. saya merasa bersalah nih. merasa kurang memerhatikan anak. waktu habis untuk memenuhi kebutuhan anak. jadi bingung.

    BalasHapus

Diberdayakan oleh Blogger.